sibuk yang malas

Saya adalah seorang mahasiswa biasa. Saya tertarik dalam bidang olahraga, keorganisasian, membaca buku(kalaw lg g badmood,hehe). Selain itu saya senang mengikuti training ataupun seminar (yang pastinya bermanfaat), namun terkadang saya menjumpai sebagian dari teman saya ketika ditanya “kenapa tidak ikut organisasi?” beberapa menjawab sibuk sekali, sehingga tidak bisa ikut ataupun bahkan tidak tertarik. Ada yang bilang sibuk kuliah, ada yang bilang tugas numpuk(emang bner sih), ada yang bilang sibuk kegiatan dirumah, sibuk jalan-jalan, sibuk pacaran(loohh??).. Sebetulnya sibuk itu bagus juga.. Cuma apakah sibuk tadi memang benar-benar sibuk yang menghasilkan ataukah sibuk pelarian?? Dari sebuah artikel yang pernah saya baca dan juga saya alami dulunya, saya menyibukkan diri dengan segala macam kegiatan. Setiap hari dari pagi sampe sore, waktu saya baru-baru masuk bangku SMK, saya menyibukkan diri ketika pulang sekolah bersama teman2 seperti ngumpul dpasar, terminal,dll(maklum waktu itu saya baru abg!.hhe) jadi pulang sekolah saya janjian, menyibukkan diri dengan kegiatan yang sebetulnya saya cuma gitu-gitu aja. Saya sibuk seperti itu karena saya menghindari sesuatu yang saya tidak ingin hadapi, sebuah kenyataan bahwa saya belum siap untuk menghadapi sistem yang ada disekolahan. Untunglah itu dulu, kalo sekarang, saya sudah menyadarinya beberapa tahun lalu. Sadar saya temukan ketika semua itu hanya sibuk fiktif ternyata sibuk yang direkayasa oleh saya sendiri.

Mengutip dari orang bijak; Yang menjadi ukuran malas adalah apa yang dianggap penting jauh di dalam lubuk hati mereka, tetapi mereka hindari. Kata Robert T Kiyosaki,”Obat untuk kemalasan adalah sedikit ketamakan.” Seringkali kita mendengar dikatakan bahwa “orang tamak adalah orang yang jahat”. Namun di dalam diri kita semua ada nafsu/hasrat untuk memiliki barang-barang baru atau bagus atau hal-hal yang menyenangkan. Jadi agar hasrat itu tetap terkendali, orang tua kita kerap kali menemukan cara-cara untuk menekan hasrat itu dengan cara menciptakan rasa bersalah. Jadi setiap kali anda mendapati diri anda menghindari sesuatu yang anda tau seharusnya anda lakukan, maka satu-satunya hal yang anda tanyakan pada diri sendiri adalah “apa untungnya untuk saya?” bersikaplah sedikit tamak. Itulah obat yang terbaik untuk kemalasan. akan tetapi seperti hal lainnya, ketamakan yang berlebihan adalah tidak baik.
Menurut saya pribadi, bagaimana menghilangkan kemalasan kita adalah haruslah mempunyai alasan yang sangat kuat. Temukan alasan yang sangat kuat dalam diri Anda.
Yah, sekian sharing tentang orang sibuk seringkali orang yang paling malas. Ini belum tentu benar, ada orang yang memang benar-benar sibuk mengejar impian mereka. Yang penting jangan masuk kategori SMS saja
Sibuk
Miskin
Sombong…
ihikhik

0 comments:

Posting Komentar